KOMPAS.com - Setiap karya pelukis tentu memiliki karakternya masing-masing. Karakter tersebut biasanya terletak dari teknik seni lukis yang digunakan. Seni lukis yang memiliki sejarah panjang dalam perkembangnya menciptakan aliran sekaligus teknik yang digunakan. Dalam buku Pita Maha: Gerakan Seni Lukis Bali 1930-an (2018) karya Wayan Kun Adnyana, teknik yang berbeda tentunya akan menghasilkan karya yang berbeda pula. Dari berbagai teknik yang ada, salah satu teknik yang sering digunakan adalah teknik plakat. Teknik plakat adalah salah satu teknik melukis atau menggambar yang menggunakan bahan dasar cat air, cat akrilik, atau cat minyak dengan sapuan warna cat yang tebal.
Dengan memberikan sapuan warna yang tebal, maka lukisan terkesan colourfull. Teknik plakat digunakan pelukis untuk menghasilkan lukisan yang mempesona dan tentunya bernilai tinggi. Ciri teknik plakat Ciri-ciri teknik plakat, yaitu: Sapuan warna yang kental dan tebal. Hasil lukisan menutupi seluruh bagian medianya Memiliki kombinasi dan perpaduan warna yang beragam. Hasil lukiskan terlihat tebal atau pekat, langkah teknik plakat
Pada dasarnya teknik ini tidak jauh berbeda dengan teknik yang lainnya. Langkah paling awal melukis dengan teknik plakat adalah mencampurkan warna yang dipilih sesuai tema. Biasanya teknik plakat menggunakan tiga paduan warna dasar, yaitu kuning, merah, dan biru. Kemudian warna tersebut dipadukan sesuai dengan keinginan kita. Tentu dalam menggunakan teknik ini, kita sudah menentukan tema lukisan yang akan dibuat. Sehingga dalam menyapukan warna cat di media lukis tidak asal-asalan. Dengan menggunakan teknik plakat, tentu sapuan warna cat harus tebal, pekat, serta menurupi seluruh bagian medianya (kanvas atau kertas).
Unsur melukis teknik plakat
Teknik plakat memiliki unsur-unsur yang sama dengan teknik melukis pada umumnya, di antaranya:
1. Garis
Garis merupakan langkah yang paling dasar dari sebuah lukisan. Dari garis-garis tersebut akan membentuk rupa lukisan. Garis terbuat dari dua titik yang dihubungkan dan dimaksudkan untuk membentuk obyek dalam sebuah lukisan. Setiap garis yang digambar memiliki makna tersendiri sesuai karakter garis tersebut. Bidang Jika garis menjadi penghubung, maka gabungan garis akan membentuk sebuah bidang dalam lukisan. Unsur bidang biasanya digunakan ketika pelukis ingin melukis obyek tak hidup.
2. Ruang
Ruang adalah kumpulan beberapa bidang. Sebuah dimensi yang terdiri dari panjang, lebar, dan tinggi. Ilusi yang dibuat dengan pengelolaan garis dan bidang. Berbanding terbalik dengan bidang, ruang biasanya digunakan untuk memberikan kesan hidup pada sebuah lukisan. Penggambaran ruang ini juga dibantu dengan warna untuk menciptakan ilusi sinar atau bayangan yang meliputi perspektif dan kontras gelap terang.
3. Tekstur
Tekstur adalah nilai raba suatu permukaan, ada yang bertekstur nyata dan ada yang bertekstur semu. Tekstur memiliki kualitas plastis karena dapat menimbulkan bayang-bayang pada permukaan benda. Tekstur memiliki sifat dan karakter tersendiri. Kualitas tekstur di samping plastis, ekspresif tekstur memiliki nilai-nilai dekoratif yang tinggi di dalam seni lukis.
4. Warna
Warna pada lukisan menjadi unsur pelengkap yang cukup penting. Dengan warna bisa mewakilkan perasaan dan realitas obyek yang dilukis. Namun, unsur ini tidak serta merta menjadi wajib karena ada beberapa pelukis yang menggunakan konsep hitam-putih.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Teknik Plakat dalam Seni Lukis", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/skola/read/2020/08/06/165648769/teknik-plakat-dalam-seni-lukis.
Penulis : Serafica Gischa
Editor : Serafica Gischa
Comments
Post a Comment